PENDIDIKAN - Tim penilai lomba sekolah sehat tingkat nasional mengunjungi lingkungan sekolah SMPN 30 Jakarta Utara yang merupakan perwakilan DKI Jakarta dalam ajang bergengsi tersebut.
"SMPN 30 pantas menjadi yang terbaik dan saya harapkan kepada tim penilai untuk bisa memberikan penilaian dengan seobyektif mungkin," ungkap Sulistiyono, Sekko Jakarta Utara mewakili Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono ketika menyambut kedatangan tim penilai lomba sekolah sehat tingkat nasional di SMPN 30 Kec. Koja, Jakarta Utara, Jumat (23/07).
Ratusan siswa SMPN 30 Jakut turut serta menyambut kedatangan tim penilai dengan menampilkan atraksi marawis, tari-tarian, paduan suara dan lain sebagainya. Hiburan tersebut membuat suasana lingkungan sekolah SMPN 30 Jakut menjadi semarak dan terlihat harmonisasinya.
"Kriteria penilaiannya tidak hanya terbatas pada fisik sekolah saja tapi lebih luas lagi diantaranya sekolah dan tim pembina bagaimana mereka bisa mengimplementasikan program ini di lingkungan sekolah," jelas Abdul Syukur Majid, Ketua Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional.
Ditambahkannya, lingkupan penilaian mencakup sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar di sekolah, sistem administrasi, kemampuan siswa dan masih banyak lagi.
"Bobot penilaian sekitar 70% untuk sekolah dan 30% untuk tim pembina. Kami juga akan melakukan penilaian dengan obyektif," ujar Abdul Syukur Majid perwakilan dari Kementerian Pendidikan Nasional.
Sejak tahun 1991, lomba sekolah sehat telah diadakan dan pemerintah DKI Jakarta tidak pernah absen untuk mengirim kandidat terbaiknya. Tahun ini, tim penilai lomba sekolah sehat tingkat nasional terdiri dari perwakilan Kementerian Pendidikan Nasional, Agama, Kesehatan dan Dalam Negeri.
"Kita ingin menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas dan berahlak mulia. Melalui uks di sekolah dapat memberikan tambahan ilmu bagi siswa yang akan diterapkan secara nyata di sekolah maupun di rumah," tutur Abdul.
Kondisi lingkungan sekolah yang nyaman dan sehat menunjang terciptanya proses belajar mengajar yang utuh. "Selama kurun waktu kurun waktu 49 tahun sejak sekolah didirikan, segudang prestasi telah diraih oleh anak didik SMPN 30," ujar M.Rusli, Kepala Sekolah SMPN 30 Jakarta Utara.
Saat ini, SMPN 30 memiliki akreditasi A dengan jenjang sekolah bertaraf internasional dan telah meraih ISO. Tak hanya itu saja, sekolah yang memiliki anak didik sekitar 600 orang ini juga melakukan kegiatan positif diantaranya mendaur ulang air wudhu yang digunakan untuk menyiram tanaman, membuat kompos dan lain-lain.
Usai memberikan penilaian di lingkungan sekolah SMPN 30 Jakut, tim penilai bergegas menuju Kantor Kecamatan Koja untuk meninjau UKS yang tersedia di kantor tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar